Welcome to My Blog :)

Minggu, 24 November 2013



Perbedaan FBI dan CIA



CIA dan FBI adalah bagian dari 16 elemen komunitas intelijen AS di bawah Director of National Intelligence (DNI). Jika melihat sepintas, dua lembaga ini terlihat mempunyai pekerjaan yang saling tumpang tindih. Masyarakat awam sering dibuat bingung dengan eksistensi keduanya yang terlihat sangat aktif dan atraktif menjalankan fungsi intelijen AS. Keduanya menjalankan fungsi pengamanan, intelijen dan penegakan hukum federal.Namun sebenarnya dua lembaga ini sangat berbeda. Perbedaan paling menyolok adalah tempat bernaung dan lokasi kerja. CIA, walaupun dalam komunitas intelijen berada di bawah DNI, sesungguhnya adalah lembaga intelijen mandiri. la tidak bernaung pada departemen tertentu. Sebelum berada di bawah DNI, CIA berada langsung di bawah presiden. Lembaga ini memiliki kedekatan khusus dengan presiden. Sebagai agen intelijen nasional, ruang lingkup kerja CIA adalah internasional.
Badan ini menangani isu-isu di luar negeri yang terkait dengan keamanan AS. Agen-agennya disebar ke seluruh dunia untuk mengolek data dan dikirim ke kantor pusat di Virginia. Untuk hal tersebut, mereka bekerja secara klandestin (tidak terang-terangan). Data yang didapat selanjutnya diolah menjadi informasi dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang sesuai UU Intelijen AS. Jika diperlukan, juga akan melakukan operasi pengamanan dan penegakan hukum di luar negeri.

Contohnya, bila ada indikasi terorisme di luar negeri yang berpotensi mengganggu keamanan AS, maka CIA bisa bertindak sesuai kewenangannya. Bila diperlukan, CIA juga bekerjasama dengan Intelijen negara lain. Sebaliknya, FBI bersama-sama dengan Drug Enforcement Administration (DEA) adalah sebuah biro investigasi di bawah Departemen Kehakiman AS. Ruang lingkup kerja FBI adalah di dalam negeri. la akan menjalankan fungsi pengamanan, intelijen dan penegakan hukum federal di dalam negeri AS.

Di antara pekerjaan utamanya adalah mencegah timbulnya ancaman di dalam negeri, memproteksi ancaman teroris dan proteksi dari ancaman intelijen asing di dalam negeri AS. FBI akan membantu polisi lokal dalam menghadapi kasus besar, kasus kriminal antar negara bagian dan kasus penculikan. Dalam menjalankan tugasnya, agen-agen FBI bisa tampil langsung, terang-terangan di depan publik.

Walaupun ruang lingkupnya di dalam negeri, FBI juga memiliki kantor perwakilan di luar negeri untuk mengolek informasi yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri AS. CIA dan FBI juga melakukan kerjasama. Misalnya ada ancaman teroris dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri AS, maka CIA harus memberikan informasi dan melimpahkan wewenangnya pada FBI untuk menangani kasus tersebut. Sebaliknya, jika CIA membutuhkan informasi tentang seseorang di dalam negeri, FBI harus memberikannya.


15 Alat Canggih Agen CIA


CIA sangat pribadi/rahasia tentang operasi dan senjata, tetapi mereka membuka informasi tentang beberapa alat mata-mata kepada untuk publik saat ini yang dipajang di museum CIA yang dapat diakses publik. Seperti yang diharapkan, sebagian besar gadget/peralatan yang ditampilkan cukup mengesankan.

1. "Belly Buster" Hand-Crank Audio Drill
 
2. Letter Remover
 
3. Stereoscope and Case
The stereoscope, digunakan selama Perang Dunia II, untuk membantu Sekutu menganalisis foto dan memeriksa gambar wilayah musuh yang diambil oleh pesawat dengan kamera terpasang. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat film ini dalam format 3-D.
 
4. Dragonfly Insectothopter
Dikembangkan oleh Kantor Penelitian dan Pengembangan CIA pada 1970-an, mikro Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ini adalah kendaraan udara pertama berukuran serangga (Insectothopter) yang dikembangkan untuk mengeksplorasi pengumpulan data intelijen melalui perangkat miniatur.
 
5. CIA Semi-Submersible
Ini dirancang CIA pada tahun 1950. Kapal ini tidak membawa senjata, menyediakan tempat sempit, dan diperlukan sebuah "kapal induk" untuk transportasi dan pemulihan, tetapi bisa masuk ke daerah yang kapal normal tidak bisa masuki.
 
6. Microdot Camera
Untuk mentransfer dokumen rahasia selama Perang Dingin dibantu oleh kamera ini, microdot yang dapat mamphoto seluruh informasi dan membuat ke sepotong halaman kecil film. Microdots dapat tersembunyi di cincin, koin berongga dan item lainnya. Penerima akan membaca microdot dengan alat penampil khusus.
 
7. "Matchbox" Camera
The Eastman Kodak Company yang mengembangkan dan memproduksi kamera ini untuk Office of Strategic Services (OSS). Dibuat dalam bentuk kotak korek api yang digunakan pada saat itu, bisa jadi disamarkan dengan menambahkan label kotak korek api dalam berbagai bahasa dan gaya yang relevan dengan negara di mana ia akan digunakan.
 
8. Single-Use Encoder Pads
Bantalan satu kali pakai (OTP) yang diluncurkan untuk pencocokan dua set encoding: satu set adalah untuk encoder dan satu untuk decoder. Tidak ada dua halaman yang sama. Setiap lembar berisi kunci acak dalam bentuk kelompok lima-digit. Setelah sheet digunakan untuk mengkodekan pesan kemudian akan robek dari pad dan hancur. Karena kode yang digunakan hanya sekali, mereka hampir tidak terpecahkan.
 
9. “Dead” Drop Spike
Digunakan untuk memfasilitasi komunikasi yang aman antara agen dan handler nya, spike, yang berisi dokumen atau film, bisa didorong ke tanah oleh agen di sebuah tempat yang telah ditentukan dan kemudian diambil lagi.
 
10. M-209 Cipher Box
Perangkat cipher mekanis yang dirancang oleh Boris Hagelin yang banyak digunakan oleh Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II. Kompak dan portabel, menggunakan serangkaian rotor untuk encode dan decode pesan militer rahasia.
 
11. Pigeon Camera
Kantor Penelitian dan Pengembangan CIA menciptakan kamera yang kecil dan cukup ringan untuk dipasang di burung merpati. Foto diambil dari burung yang terbang bisa dalam ratusan meter dari target, menghasilkan banyak gambar lebih rinci dibandingkan dengan metode menangkap gambar yang lain .
 
12. Surveillance Fashion
Untuk wanita yang menghadiri urusan affair, peralatan pengawasan tidak harus berpakaian lusuh dan kuno. pakaian dari Kantor Teknis Kesiapan ini membolehkan mata-mata untuk mengunyah makanan kecil dan menari waltz sementara diam-diam merekam ditengah dansa dan obrolan koktail.
 
13. Code in a Compact
Seorang agen wanita bisa diam-diam membedaki hidungnya sementara cermin ini bekerja.
 
14. Escape Map
Dicetak pada sutra, peta ini melarikan diri bisa dilipat efisien untuk disembunyikan dan tidak akan berisik saat dibuka dan ditutup. Peta ini dicetak dengan pewarna tahan air sehingga warna tidak akan pudar jika agen harus membuat pelarian diri di air secara mendadak.
 
15. A-12 Spurs
"taji," ini dipakai di pesawat terbang, diikat di atas tumit boot dan masing-masing melekat pada bola terhubung ke kabel di bawah kursi pesawat. Jika pilot harus keluar dalam keadaan darurat, kabel akan mengikat kaki pemakainya kembali di bawah kursi untuk memastikan keluar secara halus dan aman dari pesawat.

SEJARAN BADAN INTELEJEN NEGARA

Badan Intelijen Negara, disingkat BIN, adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelejen. Kepala BIN sejak 19 oktober  2011adalah Marciano Norman.Badan Intelijen Negara cikal-bakalnya ada di masa pendudukan Jepang, tahun 1943.
Pada masa itu Jepang mendirikan versi lokal lembaga intelijen yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta), Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
Paska kemerdekaan, Agustus 1945 Pemerintah Indonesia mendirikan badan intelijen republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istemewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus.
Setelah memasuki masa pelatihan khusus intelijen di daerah Ambarawa, awal Mei 1946 sekitar 30 pemuda lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Lembaga ini menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar negeri.
Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) Amir Sjarifuddin membentuk Badan Pertahanan B yang dikepalai seorang mantan komisioner polisi. Alhasil 30 April 1947 seluruh badan intelijen digabung di bawah Menhan, termasuk Brani menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.
Di awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, T.B. Simatupang menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Tahun itu Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menhan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menerima tawaran Central Intelligence Agency Amerika Serikat (CIA) untuk melatih calon-calon intel profesional Indonesia di Pulau Saipan, Filipina.
Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian memiliki badan intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka 5 Desember 1958 Presiden Soekarno membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh DR Soebandrio. Di era tahun 1960-an hingga akhir masa Orde Lama, pengaruh Soebandrio pada BPI sangat kuat diikuti perang ideologi Komunis dan non-Komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.
Intel Orde Baru Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, Soeharto mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI).
Kemudian 22 Agustus 1966 Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Brigjen. Yoga Sugomo sebagai kepala yang langsung bertanggung jawab kepadanya.
Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. Ali Moertopo dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto.
Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Mayjen. Soedirgo merupakan Kepala Bakin pertama.
Pada masa Mayjen. Sutopo Juwono, Bakin memiliki Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS.
Sebenarnya di awal 1965 Nicklany menciptakan unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) Bakin dan di era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
Mulai tahun 1970 terjadi reorganisasi Bakin dengan tambahan Deputi III pos Opsus di bawah Brigjen. Ali Moertopo. Sebagai inner circle Soeharto, Opsus dipandang paling prestisius di Bakin, mulai dari urusan domestik Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat dan kelahiran mesin politik Golongan Karya (Golkar) sampai masalah Indocina.
Tahun 1983, sebagai Wakil Kepala BAKIN, L.B. Moerdani memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (Bais). Selanjutnya Bakin tinggal menjadi sebuah direktorat kontra-subversi dari Orde Baru.
Setelah mencopot L.B. Moerdani sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), tahun 1993 Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA).
Tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengubah Bakin menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang.
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali 

  1. BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
  1. BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
  1. BPI (Badan Pusat Intelijen).
  1. KIN (Komando Intelijen Negara).
  1. BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
  1. BIN (Badan Intelijen Negara).
7  BADAN INTELEJEN  TERHEBAT SEDUNIA


1. ISI (Pakistan)



Inter Services Intelligence (ISI) adalah badan intelejen milik Pakistan yang mengikutsertakan para mujahid dan kaum Taliban. Kesuksesan pertama ISI terjadi ketika perang dengan India pada 1947.Â

ISI memperbolehkan warga sipil atau militer untuk ikut menjadi anggota ISI. Bahkan dalam masa perekrutannya ISI memasang berbagai iklan. ISI menilai para kandidatnya dari bahasa Inggris, kemampuan analisis dan latar belakang keluarganya.


2. CIA (AS)


Dibentuk oleh Presiden Harry S Truman pada 1947, Central Intelligence Agency(CIA) menjadi badan intelijen terbaik kedua di dunia. Lingkup tugas CIA lebih luas dibanding dengan badan intelijen lainnya.

Seperti peredaran narkoba, terorisme, peredaran senjata gelap dan kejahatan internasional lainnya.

Selain agennya lihai menyamar dan pintar, para spionase CIA juga dipersenjatai peralatan canggih. Peralatan yang sudah dipakai biasanya ditaruh di museum di Virginia.

Operasi senyap yang dilakukan CIA bermacam-macam, sampai dikabarkan CIA sebagai dalang kudeta Soekarno.


3. MOSSAD (Israel)



MOSSAD adalah badan intelijen yang tugas utamanya untuk mempertahankan kedaulatan dan keberadaan negara Israel. Selain itu, agen MOSSAD juga bertanggung jawab melawan teroris Islam dan menyelamatkan orang-orang Yahudi.

Agen-agen MOSSAD dikenal dengan kecepatan dan agresif dalam melakukan misinya. Sebagai contoh, menculik pemimpin Argentina NAZI Adolf Eichmann pada tahun 1960. Bahkan untuk melindungi kedaulatan mereka, beberapa pemimpin Hamas dibunuh MOSSAD dengan tidak wajar.


4. M16 (Inggris)



Bermarkas di London, badan intelejen Inggris ini merupakan salah satu badan intelejen yang terkenal lewat film sekuel James Bond 007.

Dulu untuk merekrut para intelejen, SIS (sekarang M16) mendekati mahasiswa-mahasiswa potensial dari Oxford dan Cambridge. Kini seribu orang lebih telah bergabung dengan agen rahasia ini.

Bersama CIA, tujuan utama M16 tak lain memberantas teroris. Kendati demikian, banyak yang beropini M16 tidak sehebat dulu sebelum perang dingin pecah.


5. MSS (Cina)



MSS (Ministry of State Security) adalah badan intelijen yang dibuat khusus untuk hal-hal intelijen luar negeri. Di samping MMS, ada juga dua badan intelejen lain yaitu MPS (Ministry of Public Security), untuk urusan intelejen dalam negeri dan MID (Military Intelligence Department) untuk urusan intelijen militer taktis.

MSS menempatkan para agennya ke semua negara di dunia. Meski beberapa bisa mengidentifikasi keberadaan mereka dari warna kulit. Ada 170 kota di 50 negara yang diawasi MMS dengan menyamar sebagai pengusaha, akademisi dan wartawan.

Di lain pihak, menurut Undang-undang Cina, MMS berhak menangkap seperti polisi terhadap penjahat yang dianggap membahayakan keamanan negara.


6. FSB (Rusia)


Federal Security Service (FSB) adalah badan intelijen Rusia yang bermarkas di Lubyanca Square, Moscow. Badan yang bergerak di bawah menteri Kehakiman ini semula bernamaFederal�Counterintelligence�Service (FCS) yang tadinya hanya bertugas sebagai penjaga perbatasan.�

Namun Presiden Boris Yeltsin mengubah lembaga itu dan memperluas tanggung jawab mereka. Sewaktu Uni Soviet runtuh mereka juga bertugas menjaga kestabilan di Rusia. Badan intelejen ini dikenal dekat dengan badan intelijen dari India.


7. DGSE (Prancis)



Direction Generale de la securite Exterieure atau DGSE adalah badan intelijen milik Prancis ini bergerak dengan pola yang berbeda dari badan intelijen lainnya. Jika mata-mata lain bertugas hanya sebagai pencari informasi, DGSE juga bertanggung jawab untuk melindungi warga negaranya di tempat dia bertugas.

Diketahui sebanyak setengah juta orang ikut tergabung dalam DGSE. Beberapa warga Prancis juga ikut berpartisipasi sebagai agen sukarela bagi DGSE. Mereka hanya menyandang sebagai honorable correspondent.

Definisi Intelijen

Apa yang dimaksud dengan Intelijen/ Definis intelijen? Intelijen mengacu pada perhatian dan pemahaman negara terhadap lingkungan strategisnya, yang diperoleh melalui pengumpulan dan analisa informasi yang bersifat rahasia maupun terbuka (open-source).

Selain itu,Definisi intelijen dapat juga berarti:
» organisasi yang menghasilkan pengetahuan
tersebut;
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi tersebut;
• proses organisasional yang mengarahkan
kegiatan-kegiatan tersebut; dan
» produk yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan
tersebut.

Tujuan Badan Intelijen

ApakahTujuan dari badan intelijen?
Badan intelijen:
» memberikan analisa dalam bidang-bidang yang
relevan dengan keamanan nasional;
» memberikan peringatan dini terhadap krisis
yang mengancam;
» membantu manajemen krisis nasional dan
internasional dengan cara mendeteksi keinginan
pihak lawan atau pihak-pihak yang berpotensi
menjadi lawan;
» memberikan informasi kepada operasi militer
dan perencanaan pertahanan nasional;
» melindungi informasi rahasia, baik sumber dan
kegiatan mereka, maupun dari lembaga-lembaga
lain; dan
» dapat bertindak secara rahasia untuk
mempengaruhi hasil dari suatu kejadian untuk
kepentingan nasional.